Jadikan Ruang GTK Sarana Belajar yang Inspiratif, Terintegrasi, Inklusif, dan Sederhana

  • Kamis, 13 Februari 2025 - 06:05:32
  • Oleh admin

Riaupintar.com -- Sejak diluncurkannya Cetak Biru Transformasi Digital melalui super aplikasi Rumah Pendidikan pada 21 Januari 2025 lalu, secara bersamaan dilakukan rebranding Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).


Ruang GTK adalah hasil transformasi dari Platform Merdeka Mengajar yang dirancang sebagai ruang belajar dan inspirasi untuk Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan untuk mendukung proses mengajar, belajar, dan berkarya, serta menjadi teman penggerak yang inklusif dan sederhana. 


Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPK), Nunuk Suryani, mengatakan bahwa Ruang GTK hadir dengan berbagai fitur yang lebih terintegrasi dan lebih sederhana, serta inklusif bagi seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya. 


“Platform ini memastikan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dapat mengakses fitur yang relevan dengan peran dan kebutuhan mereka,” ujarnya melalui program Ngobrol Pintar Bareng (Ngopi) dengan topik “Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan dan Transformasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)”, ujarnya baru-baru ini. 


Rumah Pendidikan terdiri dari delapan ruang. Selain Ruang GTK, terdapat Ruang Murid, Ruang Sekolah, Ruang Bahasa, Ruang Pemerintah, Ruang Mitra, Ruang Publik, dan Ruang Orang Tua.  Rumah Pendidikan hadir memberikan pendidikan bermutu untuk semua secara RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis). 



Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Yudhistira Nugraha, menjelaskan bahwa Rumah Pendidikan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi prioritas dalam pengelolaan pendidikan dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. 


Menurutnya, Rumah Pendidikan tidak hanya fokus pada transformasi teknologi, tetapi juga menciptakan transformasi cara berpikir, berinteraksi, dan strategi baru dalam dunia pendidikan.


“Kami coba kembangkan dan kuatkan lagi supaya Rumah Pendidikan ini hadir benar-benar untuk memberikan sebuah layanan yang memang sesuai dengan pemangku kepentingan pendidikan,” tegas Yudhistira.


Pengembangan platform pendidikan di Indonesia dihadapkan dihadapkan dengan berbagai tantangan akses internet terutama di wilayah terpencil. Menjawab tantangan tersebut, Kemendikdasmen tengah mengembangkan fitur offline learning, di mana guru dapat mengunduh konten pembelajaran dan menggunakannya tanpa koneksi internet dalam bentuk plugin.  


“Kami berupaya memastikan bahwa keterbatasan internet tidak menjadi penghalang dalam akses pendidikan berkualitas,” ujar Yudhistira.*

Read more info "Jadikan Ruang GTK Sarana Belajar yang Inspiratif, Terintegrasi, Inklusif, dan Sederhana" on the next page :

Berita Terkait

Populer