Peringatkan Bahaya 'Brain Rot', Wamendikdasmen : Pembatasan Gawai pada Anak Usia Dini Harus Dilakuka
- Rabu, 04 Juni 2025 - 18:10:52
- Oleh admin

Riaupintar.com -- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, memberikan perhatian khusus terhadap pengaruh penggunaan perangkat digital pada anak-anak usia dini. Dalam upaya meningkatkan kapasitas fasilitator Program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) pada tahap kedua, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah menyoroti signifikansi posisi fasilitator PAUD HI.
Mereka berperan sebagai ujung tombak dalam mendukung layanan pengasuhan, pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan bagi anak-anak usia dini, terutama di tengah perkembangan era digital saat ini.
Wamendikdasmen menjabarkan dampak penggunaan gawai yang berlebihan pada anak usia dini yakni sebanyak 33,4% anak usia 0–6 tahun telah terbiasa menggunakan gawai. Bahkan 25% di antaranya berada di rentang usia 0–4 tahun. Sementara itu, pada kelompok usia 5–6 tahun, angkanya meningkat hingga 52%.
"Kita kini dihadapkan pada suatu tantangan signifikan, yaitu gelombang digital yang mempengaruhi anak-anak kita dari usia yang sangat muda. Pengaruh media sosial dan penggunaan gawai telah memberikan dampak signifikan terhadap pola asuh serta interaksi antara anak dengan orang tua dan guru. Dalam penutupan kegiatan pada Rabu 4
Juni 2025,
Wakil Menteri Fajar mengungkapkan bahwa paparan digital yang berlebihan dapat berisiko menyebabkan gejala yang dikenal sebagai "brain rot". Gejala ini ditandai dengan penurunan stimulasi intelektual, emosional, dan sosial.
Read more info "Peringatkan Bahaya 'Brain Rot', Wamendikdasmen : Pembatasan Gawai pada Anak Usia Dini Harus Dilakuka" on the next page :